Perjuangan dan Semangat di Balik Sate Surabaya

Sate Surabaya bukan sekadar makanan lezat yang menawarkan cita rasa khas sate Indonesia, tetapi juga mengandung sejuta cerita inspiratif dari para penjualnya. Di balik tusuk-tusuk sate yang disajikan, tersimpan perjalanan hidup yang penuh perjuangan dan dedikasi. Di depan komplek perumahan Griya Pesona Asri (YKP) Rungkut tepatnya di Jalan Griya Pesona Asri Medokan Ayu, ada sate yang sudah dikenal, Pak Farit nama pemiliknya.

Saya sering membelinya, pernah makan di tempat namun lebih sering take a way (dibungkus), saya suka pesan sate kambing tanpa lemak, rasa lembut daging dengan taburan bumbu kacang rasanya pas di lidah. Sate Pak Farit juga sudah ada di layanan food delivery, dikenal dengan  sate Azzahra Medokan, ratingnya sangat tinggi di angka 4,9 nyaris sempurna di angka 5. Selain harga yang kompetitif dengan rasanya, ada juga menu sate klopo dan gule kambing.

Menjelajahi Kisah Inspiratif Sate Surabaya

Sate, dengan potongan daging yang dipanggang di atas bara api disajikan dengan bumbu kacang atau bisa juga bila dengan bumbu kecap sesuai selera, bukan hanya makanan yang memanjakan lidah, tetapi juga simbol dari semangat dan ketekunan. Sate Surabaya Pak Farid merupakan contoh nyata dari bagaimana kecintaan mereka terhadap masakan tradisional dan keuletan dalam menghadapi tantangan untuk membawanya meraih kesuksesan.

Sate Azzahra Medokan Ayu, Sate Pak Farit bukan hanya menjual hidangan lezat, tetapi juga mewakili semangat dan ketekunan dalam menjaga warisan kuliner Indonesia. Dengan memilih untuk membeli dari mereka, kita tidak hanya menikmati rasa autentik kuliner Sate Surabaya, tetapi juga turut berkontribusi dalam mempertahankan keberlangsungan usaha UMKM. Mau menikmati kuliner Surabaya banyak pilihan akomodasi tiket dan hotel dengan promo spesial di Traveloka.

Dukungan dari masyarakat lokal dan pengunjung sangat penting dalam memastikan bahwa tradisi kuliner ini tetap hidup dan berkembang. Jika berkesempatan, kunjungi warung-warung sate nikmati pengalaman kuliner yang istimewa, bagikan pengalaman dengan teman dan keluarga, serta dorong mereka untuk juga mendukung usaha kecil.

Cuaca ekstrem, perubahan harga bahan baku, serta persaingan dari pedagang sate lainnya menjadi ujian yang harus dihadapi setiap hari. Namun, semangat untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan serta keuletan untuk tetap eksis di pasar kuliner Surabaya menjadikan kuliner local dengan rating sempurna di angka 4,9. Bukti Sate Pak Farit yang dikenal dengan sate Azzahra Medokan Ayu mendapat apresiasi sangat positif bagi pelanggannya, termasuk saya pelanggan yang sering membeli sate ayam dan sate kambing tanpa lemak.

Fotografi Kuliner

Fotografi kuliner pada malam hari memberikan tantangan tersendiri namun juga kesempatan untuk menciptakan gambar-gambar yang dramatis dan menarik. Memotret makanan di malam hari memerlukan perhatian ekstra terhadap pencahayaan. Pencahayaan yang tepat dapat membuat hidangan terlihat menggiurkan dan menggugah selera. Langkah langkah pemotretan malam hari dalam penggunaan cahaya ada 5 Tips Night Photography.

Outfit saat Fotografi Kuliner Malam

Ketika memilih pakaian untuk sesi foto kuliner malam, kenyamanan dan profesionalitas adalah kunci utama. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih outfit yang tepat:

1. Kenakan Pakaian yang Nyaman: Pilih pakaian yang tidak hanya terlihat bagus tetapi juga nyaman dipakai dalam jangka waktu yang lama. Pertimbangkan untuk memakai busana yang ringan dan tidak mengganggu konsentrasi saat memotret.

2. Pertimbangkan Keadaan Cuaca: Jika cuaca di luar sedang dingin atau berangin, bawa jaket atau pakaian hangat agar Anda tetap fokus tanpa harus merasa tidak nyaman.

3. Penampilan yang Profesional: Meskipun foto kuliner sering kali berlangsung di tempat yang santai, tetaplah mengenakan pakaian yang memberi kesan profesional. Ini bisa membuat lebih percaya diri dan meningkatkan citra di mata klien atau pengikut media sosial. Outfit outdoor banyak pilihan  di EIGER Adventure 

4. Aksesori Pendukung: Selain pakaian utama, jangan lupa untuk membawa perlengkapan pendukung seperti sepatu yang nyaman dan tas yang memadai untuk membawa peralatan fotografi. Pilihan asesori dapatkan di Urban Icon

Tekad yang bulat dan semangat yang besar, Pak Farid merantau ke Surabaya dari luar pulau , belajar dengan tanpa lelah akhirnya mendapatkan resep sate ayam dan sate kambing yang pas dilidah. Tahun 2003 mulai merintis dengan berjualan sate keliling, tempat mangkal utama di komplek Kosagrha Medokan Ayu Rungkut.

Tiga tahun dilalui tanpa lelah dan pada tahun 2006 mulai mencoba untuk berjulaan dengan menetap, diawali di daerah Gapura lalu berpindah di depan komplek Griya Asri Pesona sampai saat ini. 18 Tahun bertahan dalam rasa, layanan dan kebersihan berdagang sate bukanlah waktu yang pendek juga bukan waktu yang panjang. Namun Pak Farit telah membuktikan motivasi, semangat dan keuletan menjalani profesi sebagai penjual sate di tengah persaingan yang ketat dan tantangan ekonomi yang tidak terduga membuat bertahan dan semakin diminati pelanggannya.

1/50s f2.8 ISO 400 35mm

Baca juga story telling fotografi bubur ayam cianjur bu eneng